Dulu ada seorang anak, yang hanya pernah mengecap sekolah formal selama 3 bulan. Gurunya menganggap dia “retarded” (terbelakang / bodoh) atau “addled” (bingung / tidak mampu berpikir jernih).
Ibunya yang tidak terima anaknya disebut bodoh, segera menariknya dari sekolah. Ibunya yang juga seorang guru ini, akhirnya memutuskan untuk mendidik anaknya di rumah a.k.a homeschooling.
Dan ibu ini berhasil menanamkan kecintaan belajar & membaca buku pada anaknya. Dan menanamkan kepada sang anak untuk menjadi pembelajar independen. Sehingga semenjak dini pun, rasa haus anak terhadap ilmu pengetahuan semakin terlihat.
Dan melihat anaknya yang suka ber-eksperimen, ibu ini bahkan membantu anaknya membuat laboratorium eksperimen pertamanya.
Saat usianya 12 tahun, anak ini mulai menghabiskan waktunya berjualan koran dan permen di jalur kereta api untuk mencari uang. Dan dia sangat terpesona dengan sistem telegraph. Sehingga akhirnya banyak melakukan eksperimen sendiri, dan bahkan berhasil mendesain sistem telegraph nya sendiri.
Ketika beranjak dewasa, anak ini tak pernah mengejar gelar universitas atau akademis apapun. Kecuali melalui pelatihan-pelatihan, eksperimen-eksperimen, dan hobi membacanya.
Setelah beberapa lama sukses bekerja di Western Union Telegraph Company, dia meninggalkan pekerjaannya dan membangun laboratorium pribadi skala besar, dan mempekerjakan banyak teknisi dan ilmuwan.
Dia berhasil menghasilkan banyak temuan. Berhasil menerangi jalan-jalan dan rumah-rumah dengan bola lampu listrik. Menemukan fonograf, carbon telephone transmitter, alkaline storage battery, dan banyak temuan lainnya. Lalu pada tahun 1890an dia mendirikan perusahaan General Electric (GE).
Siapa yang menyangka.
Anak yang dulu disebut bodoh ini, ternyata berhasil menghasilkan 1093 paten. Dan ibunya lah inspirasinya.
Seorang ibu bernama Nancy Elliot Edison.
Yang memiliki anak bernama Thomas Alva Edison.
Referensi: