We

At-Taurāh wal-Injīl

Apakah kitab Taurāh dan Injīl yang dipegang oleh umat Yahudi dan Nasrani saat ini adalah juga merupakan kebenaran, dan kita harus beriman kepadanya?

Saya pernah ditanya oleh seseorang mengenai At-Taurāh dan Al-Injīl yang disebutkan di dalam Al-Qur'ān. Pertanyaannya kurang lebih kaya ini. 

Jika meyakini kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur'ān adalah bagian dari keimanan sebagai seorang muslim, apakah itu artinya kitab Taurāh dan Injīl yang dipegang oleh umat Yahudi dan Nasrani saat ini adalah juga merupakan kebenaran, dan kita harus beriman kepadanya? 

Barangkali temen-temen ada yang dapet pertanyaan kaya gini juga, entah dari anak-anaknya ataupun sanak saudara misalnya, in syā Allāh bisa diajak diskusi seperti ini. 

Yang kita wajib meyakini, adalah kitab Taurāh yang diturunkan kepada Nabi Mūsā 'alayhissalām. Dan juga kitab Injīl yang diturunkan kepada Nabi 'Īsā 'alayhissalām. Artinya, pada masanya masing-masing ketika isinya masih terjaga. 

Untuk mengetahui apakah kitab Taurāh dan Injīl yang dipegang oleh Umat Yahudi dan Nasrani saat ini (mereka mungkin menyebutnya dengan sebutan lain seperti Kitab Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dsb) masih terjaga atau sudah tercampur dengan perkataan manusia, kita bisa uji dengan 2 hal. 

Pertama, 
Apakah kitab tersebut dihafal secara massal dalam bahasa aslinya, dari awal kitab tersebut diturunkan, terus menerus tanpa terputus dari satu generasi ke generasi berikutnya hingga sekarang, lengkap dengan sanad atau rantai periwayatan yang terdokumentasi, yang disertai nama-nama perawi (yang meriwayatkan)? 

Artinya, untuk kitab Taurāh, pertanyaannya apakah ia senantiasa dihafal secara massal dalam Bahasa Ibrani, dari masa Nabi Mūsā 'alayhissalām (3400an tahun yang lalu), terus-menerus tanpa terputus hingga sekarang, lengkap dengan sanad dan nama-nama periwayatnya yang terdokumentasi? 

Dan untuk kitab Injīl, pertanyaannya apakah ia senantiasa dihafal secara massal dalam Bahasa Aramaic, dari masa Nabi 'Īsā 'alayhissalām (2000an tahun yang lalu), terus menerus tanpa terputus hingga sekarang, lengkap dengan sanad dan nama-nama periwayatnya yang terdokumentasi? 

Sayangnya jawabannya: Ngga. Jangankan massal, satu orang hāfizh (penghafal & penjaga) pun saat ini ngga ada. 

Untuk kitab Perjanjian Baru yang dipegang kaum Nasrani saat ini, bahkan begitu banyak yang ngga mengetahui bahwa Aramaic lah bahasa aslinya. Bukan Yunani (Greek). 

Lain halnya dengan Al-Qur'ān yang senantiasa dihafal secara massal tanpa terputus dari masa Nabi Muhammad ﷺ hingga saat ini, dalam bahasa aslinya yaitu Bahasa Arab. Dan itu bisa dibuktikan dari ijāzah yang dimiliki oleh para hāfizh (yang bersanad), yang mencantumkan rantai periwayatan bacaan dan hafalannya, dari mulai namanya, nama gurunya, terus ke atas hingga Rasūlullāh ﷺ, tanpa terputus satu generasi pun. 

Jangankan ada yang mengubah, menambah, atau menghilangkan ayat, ada satu kata yang salah terbaca aja, akan segera dikoreksi oleh begitu banyak penghafal lainnya. 

Kedua,
Apakah kitab tersebut memiliki manuskrip yang bertahan hingga saat ini, yang bisa dilacak usianya dengan metode carbon dating dan terkonfirmasi bahwa manuskrip tersebut berasal dari masa ia diturunkan? 

Jadi, untuk kitab Taurāh, pertanyaannya apakah ada manuskrip yang bertahan hingga saat ini yang berasal dari masa Nabi Mūsā 'alayhissalām, atau setidaknya dekat dengan masa beliau? 

Dan untuk kitab Injīl, pertanyaannya adakah manuskrip yang bertahan hingga saat ini yang berasal dari masa Nabi 'Īsā 'alayhissalām, atau setidaknya dekat dengan masa beliau? 

Sayangnya jawabannya: Ngga ada. 

Manuskrip tertua Taurāh, itu dari abad ke-6 SM (800an tahun setelah masa Nabi Mūsā 'alayhissalām), yaitu Ketef Hinnom Silver Scroll Amulets (berupa strip kecil perak dari amulet). Dan yang agak lengkap mungkin Dead Sea Scrolls yang diperkirakan dari masa abad ke-2 SM hingga abad ke-2 M (1200an tahun lebih setelah masa Nabi Mūsā 'alayhissalām). 

Manuskrip tertua Injīl, itu Codex Sinaiticus atau Codex Vaticanus dari tahun 300an Masehi (300an tahun setelah masa Nabi 'Īsā 'alayhissalām). Dan yang agak lengkap mungkin The Aleppo Codex dari tahun 900an Masehi (900an tahun setelah masa Nabi 'Īsā 'alayhissalām). 

Sedangkan manuscript tertua Al-Qur'ān, kita memiliki Birmingham Qur'an Manuscript yang perkiraan carbon datingnya berasal dari tahun 568-645 Masehi. Tepat di range masa hidup Nabi Muhammad ﷺ (Nabi meninggal pada tahun 632 M). Kita memiliki Sana'a Manuscript yang perkiraannya berasal dari tahun 632-671 Masehi (Masa Khulafā' ur-Rāsyidīn yang begitu dekat dengan masa Nabi). 

Jadi,
Begitu jelas ya bedanya. Mana yang terjaga dan mana yang ngga. 

Semoga bermanfaat


Cover image mockup by CosmoStudio from Freepik      

Abu Qurrah October 15, 2023
Share this post
Sign in to leave a comment
We
15 Ayat Sajdah
Pernahkan temen-temen perhatikan, bahwa jumlah ayat sajdah, ayat yang kita disunnahkan untuk bersujud ketika membacanya, itu ada 15?