We

DAN bukan ATAU

Sehingga kita bisa beragama secara utuh (Kaffah), bukan sebagian-sebagian, sebagaimana kesalahan umat sebelum kita dulu.

Ketika saya masih ngantor, kerjaan saya adalah seorang engineer, di salah satu Major Oil Company. Dan di sana, ada 2 elemen utama yang harus di-manage:

  1. SSHE: Safety Security Health Environment (Keselamatan, Keamanan, Kesehatan, dan Lingkungan)
  2. Business (Bisnis a.k.a profit)

Dan engineer kadang berhadapan dengan permasalahan yg harus dicari solusinya, dimana implementasi safety atau environment misalnya, membutuhkan biaya yang sangat tinggi, sehingga bisa mengorbankan profit.

Sehingga dalam suatu forum employee, saya pernah bertanya ke salah satu manager level senior:

“I understand that safety is our priority. But what should we, engineers do, in the case where safety implementation requires high cost?”
(Saya paham bahwa keselamatan adalah prioritas kita. Tapi apa yang harus kami lakukan, sebagai engineer, dalam kasus dimana implementasi keselamatan membutuhkan biaya yang tinggi?)

Dan jawaban beliau di luar dugaan saya. Beliau menjawab:

“We are AND Company, not OR Company. We are company who manage safety AND security AND health AND environment AND business. Not only one of them. That’s why we hire you. To find a solution that can manage all elements.”
(Kita adalah Perusahaan DAN, bukan Perusahaan ATAU. Kita adalah perusahaan yang mengelola keselamatan DAN keamanan DAN kesehatan DAN lingkungan DAN bisnis. Bukan hanya salah satu. Itu kenapa kami merekrut kamu semua. Untuk mencari solusi yang bisa memanage semua elemen.)

Menurut saya ini adalah jawaban yang keren.

Entah kenapa saya terpikir untuk mengambil ‘ibrah dari pertanyaan dan jawaban ini.

Karena seringkali, masyarakat muslim kita, beragama Islam itu dengan prinsip ATAU, bukan prinsip DAN.

“Ga penting ibadah ritual mah, yang penting jadi orang baik, yang akhlaknya baik.”

Sering ya kita denger ungkapan kaya gitu. Padahal Islam memerintahkan kita untuk berakhlak baik kepada sesama manusia DAN juga berakhlak baik kepada Penciptanya. Bukan salah satunya aja. Dan ibadah ritual adalah bentuk akhlak yang baik kepada Sang Pencipta manusia.

Kita juga mungkin denger:
“Liat tuh, padahal rajin ngaji, rajin shalat, tapi jelek sama tetangga.”

Well, memang harusnya bukan salah satu. Harusnya rajin ngaji DAN rajin shalat DAN baik sama tetangga. Bukan ATAU.

Sering banget dibangun narasi yang intinya adalah: Ga apa-apa ngga ngaji, ga apa-apa ngga shalat, yang penting baik sama tetangga.

Inilah yang disebut pilih-pilih dalam menjalankan agama. Menjalankan suatu perintah, tapi mengabaikan perintah yang lain. Percaya sebagian ayat, tapi menolak sebagian ayat yang lain.

Seperti kebanyakan umat sebelum kita, Bani Israil, yang mengimani sebagian Taurat, dan mengingkari sebagian yang lain.

ثُمَّ أَنتُمْ هَٰٓؤُلَآءِ تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِّنكُم مِّن دِيَٰرِهِمْ تَظَٰهَرُونَ عَلَيْهِم بِٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ وَإِن يَأْتُوكُمْ أُسَٰرَىٰ تُفَٰدُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ ۚ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ ٱلْكِتَٰبِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَآءُ مَن يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنكُمْ إِلَّا خِزْىٌ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰٓ أَشَدِّ ٱلْعَذَابِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

“Kemudian, kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu) dan mengusir segolongan dari kamu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi) mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Dan jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Surah Al-Baqarah ayat 85)

Jadi…
Yuk kita berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan prinsip DAN, dalam menjalankan agama. Sehingga kita bisa beragama secara utuh (Kaffah), bukan sebagian-sebagian, sebagaimana kesalahan umat sebelum kita dulu.


Abu Qurrah November 23, 2019
Share this post
Tags
Sign in to leave a comment
We
Asertif | Titik Optimal di Antara Agresif dan Pasif
The Assertive Connector | The Apathetic Avoider | The Junior Therapist | The Bulldozer | The Hider