We

Empat Kategori Muslim Menurut Dunia Barat

Fundamentalis | Tradisionalis | Modernis | Sekularis
 
 


Melihat video Ust. Khalid Yasin ini, saya cuma bisa ngangguk-ngangguk. I couldn’t agree more with him. Begitu sesuai apa yang beliau bahas dengan apa yang saya amati, terutama di negeri ini. Beliau membahas tentang sebuah report yang dibuat di Amerika yang mengkategorikan muslim menjadi 4 kategori. After some research, ternyata yang dimaksud oleh beliau adalah report dari RAND Corporation, National Security Research Division, by Cherly Benard, berjudul “Civil Democratic Islam“, dan juga report berjudul “Building Moderate Muslim Networks“.

Saya akan coba terjemahkan dan adaptasi video Ust. Khalid Yasin dibawah ke bentuk tulisan sebagai berikut:

Wahai para muslim…
Saya akan memberitahu anda sesuatu yang perlu kita semua ketahui. Ada sebuah report yang dibuat di Amerika, yang saat ini digunakan oleh hampir seluruh pemerintah negara-negara di seluruh dunia, yang digunakan sebagai acuan, referensi dan parameter untuk men-judge muslim. Mengevaluasi muslim. Mendiagnosis muslim. Dan saya akan bacakan apa kata mereka, tentang kita.

Mereka, non-muslim yang mengatakan dirinya expert, telah mengkategorikan kita, berdasarkan kecenderungan dan sikap politik, menjadi beberapa kategori. Mereka mengatakan, muslim di dunia pada dasarnya ada 4 jenis. Mereka sedang membahas tentang Thaifiyah (kefanatikan kepada kelompok tertentu). Empat jenis itu yaitu Fundamentalis, Traditionalis, Modernis, dan Sekularis. Saya akan menjelaskan terminologi tersebut untuk anda.

Fundamentalis yaitu orang-orang yang mengatakan, “Kami ingin kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Kami ingin menegakkan aturan yang ada di dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Kami ingin mengikuti 3 generasi pertama Islam. Kami tidak ingin bid’ah. Kami tidak ingin ghuluw (melampaui batas / berlebih-lebihan). Kami ingin Al-Qur’an dan Sunnah yang mendasari hidup dan setiap tindakan kami. Titik!” . Mereka menyebut kita, yang mengatakan seperti itu, sebagai Fundamentalis. Padahal di dalam Islam kita tidak mengenal adanya fundamentalisme.

Lalu ada Tradisionalis, yaitu orang-orang yang juga mengatakan kami mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah, namun mereka berpegang pada tradisi klasik tertentu. Mereka mengatakan, “Kami Wahabi”. Mereka mengatakan, “Kami Hanafi”. Mereka mengatakan, “Kami Syi’ah”. Mereka mengatakan, “Kami Hambali”. Mereka mengatakan, “Kami Syafi’i”. Mereka mengatakan, “Kami Maliki”. Walaupun, empat orang tersebut, Ahmad Bin Hambal, Imam Syafi’i, Abu Hanifah, Imam Malik, Rahimahumullah, mereka adalah bapak kita, ulama kita, mereka adalah mujtahidin Islam dan orang-orang terbaik yang menyampaikan dalil kepada kita, dari generasi sebelumnya. Tak perlu diragukan lagi. Namun, following them blindy, mengikuti mereka secara buta sebagai tradisi, sehingga tidak mau bersatu dengan yang lain, kecuali dengan golongannya yang sama, yang juga mengikuti secara buta, adalah apa yang mereka katakan sebagai kategori Tradisionalis.

Kemudian ada Modernis, yaitu mereka yang ingin membuat interpretasi baru Al-Qur’an, ingin membuat interpretasi baru Sunnah, mereka ingin membuat interpretasi baru Islam. Bahkan mereka adalah orang-orang yang ingin menggabungkan semua agama bersama-sama, untuk mendapatkan apa yang mereka sebut peaceful co-existence (kedamaian bersama). Mereka adalah orang-orang yang menyebut diri mereka Wahdatul Adyaan. Mereka ingin menggabungkan semua agama, dengan respek, berjalan bersama, menghadapi tantangan bersama. Inilah Wahdatul Adyaan, ingin membuat Islam terlihat bagus. Satu agama dunia. Dan saya penasaran entah siapa yang akan menjadi pemimpin satu agama dunia ini.

Namun siapapun, di antara muslim, yang seperti ini, mereka telah melenceng dan bergabung dengan musuh-musuh Islam. Tak peduli seberapa tinggi intelektual mereka. Tak peduli seberapa tulusnya mereka. Tak peduli seberapa berpendidikannya mereka. Mereka telah bergabung dengan kemah musuh-musuh Allah Subhanahuwata’ala. Dengan bertindak seperti itu, mereka pada dasarnya telah mengatakan bahwa Allah tidak memberikan kepada kita al-haqq (kebenaran). Mengatakan bahwa agama Al-Qur’an dan Sunnah, loyalitas kepada muslim, pelepasan diri terhadap orang kafir, itu tidak ada di dalam Islam. Mengatakan bahwa kami bisa akur dan senang dengan siapa saja yang mau akur dan senang dengan kami.

[Ust. Khalid Yasin dalam video ini tidak membahas kategori ke-4, yaitu Sekularis. Pada dokumen Report RAND Corp dijelaskan bahwa Sekularis adalah orang-orang yang menginginkan dunia Islam dapat menerima paham sekular dengan cara seperti yang dilakukan negara-negara Barat dimana agama dibatasi pada lingkup pribadi saja.]

Wahai para muslim…
Report ini bukan hanya mengulas ciri-ciri masing-masing kategori, tetapi juga mengulas ‘formula’ yang bisa digunakan untuk menghadapi masing-masing kategori. Dan bagaimana caranya untuk menciptakan permusuhan di antara masing-masing kategori. Mereka telah menyimpulkan bahwa untuk menghindari ancaman terbesar bagi peradaban Barat dan keberlangsungan dominasi budaya Barat, penting untuk memastikan bahwa muslim tidak akan pernah menegakkan kembali identitas globalnya. Dan memastikan tidak ada peluang dan kemampuan sedikit pun, sampai kapan pun, bagi muslim untuk menegakkan kembali Khilafah. Ini ada di dalam protokol mereka. Ini lah yang harus kita pahami.

Lalu ada pengkategorian berikutnya yang lebih tersembunyi. Yang kebanyakan muslim tidak akan tahu. Sehingga mereka mengatakan, bahwa ini lebih sulit untuk dikenali dan dihadapi. Mereka mengatakan, “Muslim di dunia terbagi menjadi beberapa kelompok sosio-politik, yaitu Asia, Arab, Afrika, daerah-daerah timur jauh, timur dekat, Eropa, Amerika, Australia, Slavic, Rusia dan Amerika Selatan. Target kami yaitu untuk mempolarisasi kelompok-kelompok etnis ini, yaitu mencegah kelompok etnis ini bergabung satu sama lain, serta mengeksploitasi perbedaan budaya mereka. Dengan cara ini kami bisa memaksimalkan agenda global kami. Dan kami bisa meminimalisir setiap ancaman global dari mereka”.

Subhaanallah… Lihat betapa jelas mereka. Betapa berani nya mereka. Dan lihat betapa akuratnya deksripsi mereka.

Mengapa mereka begitu fobia dengan Islam?
Karena Islam sedang menaklukkan budaya mereka, lifestyle mereka. Jumlah orang yang menerima Islam di dunia Barat semakin banyak dan tumbuh makin pesat.

Perhatikanlah statement dari George Bernard Shaw berikut (Western Analyst and Play Writer):

If any religion has a chance of conquering Britain and the whole of Europe within the next hundred years, that religion is Islam.” (Jika ada sebuah agama yang memiliki peluang untuk menaklukkan Inggris Raya dan seluruh Eropa dalam 100 tahun ke depan, agama itu adalah Islam)
Sir George Bernard Shaw in ‘The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936

Lalu statement dari Napoleon seperti dikutip dari Christian Cherfils, ‘Bonaparte et Islam‘, Pedone Ed., Paris, France, 1914, pp. 105, 125:

I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the principles of Qur’an which alone are true and which alone can lead men to happiness.” (Aku berharap tak jauh waktunya hingga aku bisa menyatukan semua orang bijak dan berpendidikan dari seluruh negara dan menegakkan kekuasaan yang seragam berdasarkan prinsip Qur’an, yang benar dan bisa memandu manusia ke dalam kebahagiaan.)

Melihat dan membaca semua ini, saya makin paham dengan apa yang sedang terjadi di negeri ini.
Semoga Allah menyatukan umat ini.

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, …” [Ali ‘Imran: 103]

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan, sedikit pun bukan tanggung jawabmu (Muhammad) atas mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) kepada Allah. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” [Al-An’am: 159]

Ref:
Civil Democratic Islam – Partners, Resources, and Strategies, Cheryl Benard, RAND National Security Research Division

 Building Moderate Muslim Networks, Angel Rabasa, Cheryl Benard, Lowell H. Schwartz, Peter Sickle, RAND Center for Middle East Public Policy

Abu Qurrah December 3, 2017
Share this post
Tags
Sign in to leave a comment
We
Ukhti, Berhijablah
Sungguh auratmu tak akan tertutup dengan sifat lemah lembutmu, dengan perangai baikmu, dengan kata-kata baikmu, ataupun shalatmu. Tetapi akan tertutup dengan pakaianmu yang sempurna.