We

Jangan Bersedih, Jangan Takut

Kita bukan hamba dari “Laata”, atau “Uzza”

Di dunia ini, seringkali kita menghadapi permasalahan hidup, yang membuat kita bersedih atau membuat kita putus asa, atau membuat kita khawatir atau takut akan masa depan.

Satu hal yang sering kita lupa.
Di dunia ini, kita memang tidak akan pernah benar-benar bahagia. Apapun yang telah Allah subhaanahu wata’aala berikan kepada kita, kita tidak akan pernah benar-benar merasa puas. Tempat ini, dunia ini, telah didesain untuk membuat hati kita kecewa. Jika kita mencari kebahagiaan sejati, di dunia, maka kita berada di tempat yang salah.

Jadi saudaraku
bagaimana mungkin kita bersedih?
bagaimana mungkin kita putus asa?
dan bagaimana mungkin kita khawatir atau takut?

Kita bukan hamba dari “Laata”, atau “Uzza
Kita bukan hamba dari harta dan uang
Atau popularitas, kekuasaan, kedudukan.
Kita adalah hamba Allah.
Allah telah memilih kita, dari triliunan-triliunan manusia.
Allah telah memilih kita dan menganugrahi kita dengan Islam.

Kesedihan, kekhawatiran, penderitaan, akan berdampak negatif, hanya jika kita membangun tembok pemisah antara kita dan Allah

Namun kesedihan, kekhawatiran, penderitaan, akan berdampak positif, memberikan motivasi kepada kita, ketika hal itu membawa kita kembali kepada Allah.

ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً

    “Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.”

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِى

Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,”

وَادْخُلِيْ جَنَّتِى

dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 28-30)

Di dalam dada orang beriman, tidak perlu ada rasa takut. Tidak perlu bersedih hati.

فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Saudaraku
Janganlah kita tertekan, stress, khawatir,
pada sesuatu yang belum terjadi. Itu adalah rasa takut.
Dan janganlah kita tertekan, dengan sesuatu yang sudah terjadi.
Segala sesuatu sudah ditentukan. Obat yang paling sulit bagi seorang muslim untuk menelannya, adalah rukun iman ke-6:
Qadr Allah. Takdir Allah.

Kita tidak mau mengakuinya.
Kita lupa dengan kekuasaan Allah.
Kita lupa dengan kehadiran Allah.
Kita lupa bahwa kita berasal dari tanah, dan kita sebelumnya tidak ada, bukan apa-apa.

Dan kita begitu takut karena kita lupa
Kita lupa bahwa Allah mengatur dan mengendalikan segala sesuatu.

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 155-157, Allah subhaanahu wata’aala mengatakan

Dan sudah pasti Kami akan mengujimu
Dengan kehilangan harta
Dengan kehilangan jiwa
Dengan kerugian hasil usaha,

Dan berikanlah kabar gembira
kepada mereka yang sabar

Mereka yang ketika diuji
Mereka mengatakan, inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun. Kita semua milik Allah, dan hanya kepada-Nya lah kita dikembalikan.

Pada orang-orang itu, terdapat rahmat dan ampunan Allah. Dan sesungguhnya merekalah orang-orang yang benar-benar mendapat petunjuk.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang sabar, yang selalu bersyukur atas nikmat-Nya dan ridha atas segala kehendak-Nya. Aamiin ya robbal aalamiin.

-Diadaptasi dan diterjemahkan dari Islamic Guidance Channel


Abu Qurrah June 19, 2017
Share this post
Sign in to leave a comment
We
Perjalanan Mencari Kebenaran
Big bang | Besi yang diturunkan | Ring composition structure