Baru-baru ini pas lagi belajar sama ayah ibunya, anak perempuan kami nanya:
"Yah, kalo babi itu haram dimakan, kenapa Allah nyiptain babi?"
Lalu kami jawab,
"Sama aja kan kaya nanya, 'Khamr itu kan memabukkan dan haram, kenapa Allah nyiptain tanaman yang bisa menghasilkan khamr?'.
Nah, kalo kita nanya kaya gitu, itu ibaratnya kaya kita lagi ujian. Soalnya multiple choice. Terus kita protes,
'Ini koq soalnya susah amat sih pake ada pilihan A, B, C, D, E segala?
Kalo jawaban yang bener cuma A, kenapa harus dicantumin yang B juga sih? Jawaban yang C juga kan salah, kenapa harus diadain? Yang D sama E juga, ngapain sih dicantumin di situ? Kenapa ngga cantumin jawaban yang bener aja A? Udah, enak kan kalo gitu.'
Anak kami cengar-cengir denger jawaban kami, "Oh iya ya, hehe...".
"Hidup ini tuh ujian, Teh. Seperti kata Allah di awal Sūrat ul-Mulk:
Alladzī khalaq al-mawta wal-hayāta liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalan. Wahuwal-'azīz ul-ghafūr.
'Dia lah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu semua, siapa yang paling baik 'amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.'
Cover image by Arek Socha from Pixabay