Mau kita denial (menyangkal) terus-terusan.
Meskipun kita pura-pura ngga tau.
Atau tutup mata tutup telinga ngga mau liat ataupun denger.
Macam gini:
"Aduh... Jangan ngomongin tentang mati-mati gitu deh. Apalagi adzab kubur, neraka, dsb. Serem. Obrolin yang ringan-ringan aja mas. Yang lucu-lucu biar seru."
Atau gini:
"Aduh... Saya mah ngga punya waktu ngomongin yang berbau-bau surga gitu teh. Udah sibuk banget nyari uang juga. Sekedar bertahan hidup aja udah repot."
Mau kita kesampingkan ke belakang terus-menerus sebagaimana pun. Apa mungkin kematian dan ākhirah bakal ngga jadi datang? Apa mungkin kedatangannya bisa ditunda?
Wahai saudaraku...
Mau kita suka atau ngga suka. Ada waktu atau ngga ada waktu. Wallāhi... Kematian dan ākhirah itu akan tetap datang.
Pilihan kita itu cuma dua:
1. Kita udah bersiap dan berbekal ketika ia datang
2. Kita terkaget-kaget, shock, ngga siap, dan ngga punya bekal ketika ia datang