We

Target Membaca Al-Qur'an

Kuantitas atau Kualitas?

Seringkali terasa "menggiurkan" bagi kita memang, dalam membuat target, agar hanya sekedar sampai ke akhir sūrah atau juz. 

Ketika ini terjadi, apa yang kita rasakan dari membaca Al-Qur'ān biasanya akan berubah. Dan kita jadi ngga merasakan "manisnya" membaca Al-Qur'ān, dan kehilangan banyak kesempatan untuk berinteraksi dan berkontemplasi. 

Para 'ulamā' memang berbeda pendapat tentang mana yang lebih utama, membaca Al-Qur'ān dengan jumlah yang banyak secara cepat, atau membaca dalam jumlah sedikit secara tartīl disertai kontemplasi. Dan masing-masing memiliki dalīl yang shahīh. Jadi, jangan pernah mencela saudara kita yang targetnya adalah kuantitas. 

Saya pribadi teryakinkan dengan pendapat Ibnu Mas'ūd radhiyallāhu 'anhu, 

وقال ابن مسعود : ( لا تهذوا القرآن هذ الشعر ، ولا تنثروه نثر الدقل ، وقفوا عند عجائبه ، وحركوا به القلوب ، ولا يكن هم أحدكم آخر السورة ) 

Beliau berkata, "Janganlah membaca Al-Qur'ān dengan cepat tanpa henti seperti membaca sya'ir, atau seperti mengoceh cepat karena tergesa-gesa. 
Berhentilah sejenak ketika engkau menemui suatu ayat yang membuatmu takjub. Yang menggerakkan hatimu. Dan janganlah engkau khawatir jika engkau tidak sampai kepada akhir sūrah.
(Zād ul-Ma'ād, Ibn ul-Qayyim, 1/329)

Abu Qurrah April 24, 2023
Share this post
Tags
Sign in to leave a comment
We
Da'wah kepada Keluarga
Yang membuat kita lebih dekat dengan keberhasilan, ketika kita memberikan da'wah kepada keluarga dan kerabat terdekat, in syā Allāh, ada 3.