Apapun yang menimpa kita, adalah rahmah dari Allah subhānahu wata’āla.
Meskipun itu musibah, kesulitan hidup, kesempitan, ataupun kemalangan, jika kita seorang mu’min, ketahuilah bahwa itu adalah rahmah, dari Dia, Ar-Rahmān, Ar-Rahīm.
Rasūlullāh ﷺ bersabda,
عَجَبًا لِلْمُؤْمِنِ لَا يَقْضِي اللَّهُ لَهُ شَيْئًا إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan seorang mukmin. Tidaklah Allah menetapkan kepadanya sesuatu kecuali itu merupakan kebaikan baginya“ (H.R Ahmad).
Dalam riwayat lain:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya itu baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan nikmat dia bersyukur dan itu baik baginya. Dan apabila dia mendapatkan musibah dia sabar dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Jika kita bersabar dengan apa yang menimpa kita, maka Allah akan jadikan itu sebagai penggugur dosa, atau sesuatu yang akan mengangkat derajat kita.
Meskipun hanya sekedar tertusuk duri.
Beliau ﷺ bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya. Atau dihapuskan kesalahannya dengannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Syaratnya,
kita harus bersabar,
tidak mengeluh.
Bukan sesuatu yang mudah pastinya.
Tapi ketahuilah, bahwa ketika kita mengeluh, atas apa yang menimpa kita, kepada manusia. Maka pada hakikatnya kita sedang mengeluhkan rahmah yang begitu besar dari Dia , Ar-Rahmān, Ar-Rahīm.
Kepada manusia yang bukan Ar-Rahmān dan Ar-Rahīm.
– Dari kajian kitab Syarh Lum’at ul-i’tiqād, pembahasan asmā’ Allah, Ar-Rahmān dan Ar-Rahīm, oleh Syaikh Uthman ibn Farooq