We

Ukhti, Berhijablah

Sungguh auratmu tak akan tertutup dengan sifat lemah lembutmu, dengan perangai baikmu, dengan kata-kata baikmu, ataupun shalatmu. Tetapi akan tertutup dengan pakaianmu yang sempurna.

Ya ukhti…saudariku yang dirahmati Allah Yang Maha Tinggi.

Tahukah kamu, bahwa ketika kamu tidak menutup auratmu dengan sempurna, kamu telah membuat hidup kami lebih sulit.
Kami, para ikhwan, harus berusaha sekuat hati, untuk menundukkan mata kami, agar terhindar dari melihat rambut berkilaumu, indah bentuk tubuhmu, dan mempesonanya kulitmu.

Kamu mungkin merasa kami lebay.
Wallahi ukhti, ini adalah salah satu ujian terbesar kami.
Karena Allah hanya menghalalkan bagi kami, istri kami.

Mata adalah pintu gerbang bagi syahwat.
Sesuatu yang terlihat remeh. Hanya noda kecil di hati, namun bisa tumbuh dan menjalar menjadi sesuatu sangat besar. Sehingga menutupi hati kami. Menghalangi hati kami. Memadamkan cahaya hidayah Allah yang susah payah kami dapatkan.

Kami akan menjadi lebih susah dinasehati. Gampang emosi. Sulit untuk bersabar diri. Itukah yang kamu inginkan ukhti?

Ketika berbicara tentang aurat dan hijab, sungguh ini bukan hanya mengenai dirimu. Tapi juga mengenai kami. Mengenai nasib semua laki-laki di sekitarmu, di sekitar jagat social mediamu. Hati mereka akan menjadi “corrupted” ketika meluaskan padangan pada auratmu. Sedikit demi sedikit itu akan tumbuh, hingga tak ada yang lebih penting bagi mereka selain syahwat. Negara sedikit demi sedikit akan menuju ke arah kehancuran.

Dan dari setiap laki-laki yang hatinya corrupted karenamu, karena memandangmu, atau memandang fotomu, sudah ada malaikat yang mencatatnya, untuk engkau pertanggungjawabkan nanti di hari akhir.

Sungguh ukhti,
Auratmu tak akan tertutup dengan sifat lemah lembutmu,
Tidak akan tertutup dengan perangai baikmu,
Tidak akan tertutup dengan kata-kata baikmu,
Tidak akan tertutup dengan shalatmu.
Tetapi akan tertutup dengan PAKAIANMU YANG SEMPURNA.


Abu Qurrah November 24, 2017
Share this post
Sign in to leave a comment
We
Maka Nikmat Rabb-mu yang Manakah yang Kamu Dustakan
"Kenapa sih ayat Al-Qur’an banyak yang diulang-ulang? Koq ngga efisien?" kata mereka. Baiklah. Mari kita lihat seberapa efisien pengulangan itu.