We

Banū Isrā'īl - Bagian 1

Siapakah mereka? Dan apa yang bisa kita ambil pelajaran dari mereka?

Dalam ilmu tata Bahasa Arab, ada yang disebut al-mamnū'u min ash-sharf atau ghayr ul-munsharif. Singkat cerita, dia itu kata benda yang bisa dibilang semi-fleksibel bunyi harakat akhirnya. 

Kalo kata benda yang fleksibel penuh, contohnya misalnya nama Nabi Muhammad ﷺ, ini bunyi harakat akhirnya bisa dhammah/dhammatayn مُحَمَّدٌ , bisa fathah/fathatayn مُحَمَّدًا , bisa juga kasrah/kasratayn مُحَمَّدٍ , yang nanti tergantung sama posisi dan fungsi kata nya di dalam kalimat. 

Tapi kalo yang semi-fleksibel, dia ngga bisa menerima tanwīn dan ngga bisa menerima kasrah. Salah satu sebabnya adalah karena kata itu adalah nama non-Arab. 

Misalnya nama Nabi Ibrāhīm 'alayhissalām (Yes, nama Ibrāhīm bukan lah nama native Arab). Opsinya cuma Ibrāhīmu إِبْرَاهِيمُ atau Ibrāhīma إِبْرَاهِيمَ . Monggo dicek di seluruh Al-Qur'ān, ngga akan nemu Ibrāhīmi atau Ibrāhimun atau Ibrāhīman. 

Jadi, nama Ibrāhīm adalah Arabized version dari bahasa aslinya, yang kemungkinan besar menurut para peneliti, adalah nama Akkadian-Babylonian. Allāhu a'lam. 

Begitu pula nama Nabi Ya'qūb 'alayhissalām (cucu Nabi Ibrāhīm 'alayhissalām). Ini bukanlah nama native Arab. Bahasa Ibrani menyebutnya יַעֲקֹב‎ (Yaʿaqōḇ atau Yaʿaqōv). 

Dan Nabi Ya'qūb 'alayhissalām memiliki panggilan / nama lain yaitu Isrā'īl إِسْرَاءِيل . Dan pastinya ini pun bukan nama native Arab. Bahasa Ibrani menyebutnya יִשְׂרָאֵל (Yisra'el). 

Beliau memiliki 12 anak yaitu Ruben (Reuben), Simeon, Lewi (Levi), Yehuda (Judah), Dan, Naftali (Naphtali), Gad, Asyer (Asher), Isakhar (Issachar), Zebulon (Zebulun), Nabi Yūsuf (Joseph) 'alayhissalām, dan Benyamin (Benjamin). 

Kata "anak" dalam Bahasa Arab itu Ibn ابْن sedangkan bentuk jamaknya adalah Abnā' أَبْنَاء atau Banūn بَنُون . Dalam Bahasa Arab, kalo kata Banūn diposisikan sebagai objek dalam kalimat, atau bertemu dengan kata-kata tertentu seperti عَلَى atau مِنْ , maka akan berubah menjadi Banīn بَنِين . Dan ketika digabung bersama kata benda yang lain membentuk frase yang istilahnya idhāfah, maka huruf ن nya hilang. 

Sehingga ketika digabung dengan kata إِسْرَاءِيل , maka akan menjadi Banū Isrā'īl بَنُو إِسْرَاءِيل yang artinya "the children of Israel" atau "anak keturunan Isrā'īl". Ini kalo frase ini berdiri sendiri atau difungsikan sebagai subjek dalam kalimat. 

Kalo difungsikan sebagai objek dalam kalimat atau bertemu dengan kata-kata tertentu seperti عَلَى atau مِنْ , maka akan menjadi Banī Isrā'īl بَنِي إِسْرَاءِيل . 

Kenapa tiba-tiba bahas mengenai Banī Isrā'īl? 

Karena ada begitu banyak yang bisa kita pelajari dari perjalanan Banī Isrā'īl sebagai umat, yang sangat applicable bagi kita saat ini. Dari mulai diselamatkan Nabi Mūsā 'alayhissalām, membelah Laut Merah, hingga pasca meninggalnya Nabi Sulaymān 'alayhissalām. 

In syā Allāh akan dibahas di bagian berikutnya.

Abu Qurrah November 9, 2023
Share this post
Sign in to leave a comment
We
Al-Wahn
Jika kita serius mendukung saudara-saudara kita di Filisthīn, maka mulai seriuskanlah untuk menghilangkan Al-Wahn الوَهْن dari diri kita.